Search what new on the net

Jumat, 28 Agustus 2009

Problem perkawinan

Betapa berbahayanya berburuk sangka dalam rumah tangga. Sikap tercela yang banyak menyebabkan perceraian terjadi di muka bumi. Bagaimana cara mengatasi buruk sangka yang menjerat hati...

Berburuksangka di Islam merupakan perbuatan dosa. Karena berburuk sangka seseorang bisa dengan tega memfitnah orang lain. Sedang fitnah itu menyebabkan seseorang dibenci, dikucilkan dan dihujat. Kerugian moral akibat fitnah itu tak terbayarkan hanya dengan pernyataan maaf. Karena keburukan yang terlanjur menyebar tidak dapat dinetralisir dengan segera.

Saya tidak menulis di sini kecuali pengalaman pribadi. Saya juga tidak menulis kecuali untuk menyumbangkan studi kasus dalam problem rumah tangga. Dan saya berharap ini dapat memberikan pelajaran atau mungkin bermanfaat bagi orang lain. Mudah-mudahan saja...

Saya adalah orang yang sangat lelah dalam mengatasi kecurigaan dan kecemburuan. Terkadang itu menyebabkan saya menjadi sangat emosional dan lepas kendali. Walau begitu, saya bukanlah orang yang tega mengatakan kata-kata kasar apalagi melakukan kekerasan fisik kepada pasangan. Kemarahan saya atas sikap berlebihan dari seorang istri saya kira hanyalah reaksi wajar karena saya manusia yang masih punya perasaan.

Saya ingat betul bahwa saya tidak pernah menyembunyikan ponsel setelah sampai rumah. Saya juga tidak pernah memiliki nomor rahasia yang disembunyikan. Saya merasa tidak ada masalah dengan diri saya sendiri. Tapi.... sayalah orang yang selalu dicurigai dan dituduh.

Sembilan (9) tahun saya menyikapi ini dengan mencoba menjadi pria dewasa. Masalah sering datang dan berlalu begitu saja. Kemesraan dalam rumah tangga kembali tercipta sesaat, kemudian kemelut datang kembali bagai badai kencang. Saya tidak tau siapa yang mengalah dalam hal ini. Namun saya ingat bahwa saya lah orang yang tertuduh dan tanpa saya berusaha membuktikan, si penuduh pun tidak pernah menemukan bukti-bukti.

Saya tidak tau darimana sikap ini didasari. Saya belum pernah sekalipun kepergok berduaan sama perempuan lain, atau kepergok lagi telpon-telponan sama cewe lain, atau kepergok tidur sama pelacur, bahkan tidak pernah saya kepergok lirik-lirik cewek di tempat-tempat umum.

Oke..
Saya bukan orang suci, saya bukan orang yang religius. Saya manusia biasa yang hidup apa adanya. Saya punya masa lalu sebagai remaja yang sedikit berbeda. Karena saya anak band yang berbuat sesuka hati.

Cinta itu tumbuh ketika berbagai hal pada diri saya dianggap mempesona dan menarik hati seseorang. Saya pun tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi. Yang saya tahu bahwa kemudian saya juga jatuh cinta. Dan hubungan itu pun terjalin dengan baik.

Memang pada awalnya menimbulkan pertentangan. Saya mungkin kurang bisa diterima oleh keluarga. Tapi saya berhasil membuktikan bahwa saya bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab. Maka semua persoalan usai. Pernikahan pun terjadi begitu indahnya. Saya ingat betul... betapa ia dengan tulus dan ikhlas menerima saya apa adanya.

Bertahun-tahun berlalu. Saya merasakan bahwa dirinya memiliki kekhawatiran berlebih tentang perselingkuhan. Dan saya tau diri akan hal ini. Saya mungkin bukan orang yang sempurna dalam ibadah namun saya bukan orang yang seenaknya bermain perasaan. Saya cukup sukses menjaga kehormatan perkawinan. Saya sanggup menjaga diri dari perselingkuhan.

Sembilan tahun saya menghadapi berbagai tuduhan yang tidak pernah terbukti. Hingga pada puncaknya, buruk sangka itu berubah menjadi monster mengerikan yang pernah saya lihat. Saya seperti disambar petir ketika tuntutan cerai dilontarkan cuma karena fitnah.

Anehnya, setelah fitnah dan tuduhan itu tidak bisa dibuktikan, tuntutan perceraian berubah ke arah lain dan sangat mengejutkan. Hal yang tidak pernah dipersoalkan selama 9 tahun berlalu kini menjadi alasan utama sebagai tuntutan cerai.

Ya Allah...

Saya tidak menyangka bahwa harta akan membutakan mata hati seseorang. Saya tidak pernah menyangka karena kami menjalani perkawinan atas dasar cinta dan ketulusan, saling menerima kekurangan masing-masing, tulus menerima apa adanya. Kini berubah 100% dan amat melukai perasaan saya.

Belakangan diketahui bahwa pihak ke-tiga ada dibalik semua ini. Saya pun berjuang menyelamatkan rumah tangga saya selama lebih dari 6 bulan. Hingga seorang saksi mengatakan di hadapan saya bahwa semua ini karena adanya orang ketiga. Semua ini tidak masuk akal karena memang ada pihak lain yang menginginkan kami bercerai. Pengakuan ini datang dari seorang sahabat yang selama ini kami percayai sebagai orang baik. Dialah sahabat yang sangat dekat dengan istri saya.

Saya adalah orang yang selalu dicurigai selama 9 tahun pernikahan. Kini saya yang harus mencurigai dan mencari tau ada apa dibalik semua kenyataan ini. Karena saya menghadapi tuntuan perceraian yang tidak jelas dan tidak wajar.

Teman-teman....

Jika ada yang patut bertanggungjawab atas perubahan sikap seorang manusia, maka ia adalah lingkungan dan pergaulan.

.. more on Problem perkawinan

Kasus perceraian aneh

Sungguh aku tidak pernah bisa mengerti dengan semua ini. Semuanya janggal dan aneh. Perceraian yang merupakan mimpi buruk itu harus terjadi dalam kehidupanku. Dan semua terasa sangat aneh...

Aneh...
Karena alasan bercerai itu semula adalah masalah perselingkuhan. Lalu ketika bukti dan saksi tidak ditemukan, tuntutan berubah menjadi masalah nafkah dan kepemimpinan dalam rumah tangga. Semakin aneh lagi sekarang dia tidak pernah menyinggung soal perselingkuhan dan kebingungan sendiri dengan apa yang pas untuk dijadikan alasan bercerai...

Oh God...

Aku merasa bahwa semua pengorbanan ini demi cinta suci. Aku sudah merasa bahwa dia adalah keluarga dan tidak bisa terpisahkan. Aku merasa bahwa kali terahir sebelum itu mencuat tidak ada masalah yang berarti dalam rumah tangga. Lalu tiba-tiba sebuah tuduhan menyambar bagai petir.

Pembaca yang budiman...

Semoga ini dapat menjadi cermin bagi siapa saja yang mungkin sedang mengalami problem rumah tangga. Studi kasus yang dengan iklas saya tuturkan demi siapa saja yang ingin memperbaiki hubungan, demi kebahagiaan rumah tangga.

Saya sangat mencurigai pergaulan sebagai faktor utama perubahan sikap seseorang. Seorang yang amat mencintai saya dengan tulus dan iklas kini berubah 1800 menjadi orang yang banyak menuntut.

Saya pun instrospeksi diri. Bahwasanya saya juga memiliki kekurangan dan yang cukup telak adalah kekurangan finansial. Saya belum bisa memenuhi harapan seorang perempuan yang malu menanggung kemiskinan. Tapi saya bukan orang yang berdiam diri menunggu nasib baik datang. Saya menghabiskan 9 tahun untuk berjuang demi rumah tangga dan kandas karena ketidaksabaran seorang istri.

Menyedihkan memang....

Seperti yang saya uraikan di atas... bahwa persoalan itu muncul tiba-tiba. Persoalan itu adalah perselingkuhan. Kemudian ketika saya berusaha menolak perceraian karena ia tidak mampu membuktikan tuduhan, alasan berikutnya menyusul dan sangat melukai hati.

Tidak ada kekerasan dalam rumah tangga, tidak ada persoalan yang begitu berarti. Saya lega bahwa semua tuntuan itu akan segera gugur di pengadilan karena tidak masuk akal. Namun saya sedih bahwa saya dihadapkan pada kenyataan pahit ini. Tidak ada tawar-menawar lagi. Perceraian itu harus terjadi karena ia begitu menginginkannya.

Saya sampai pada kesimpulan bahwa.. ketika seorang perempuan menuntut cerai dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.. (tidak bisa dibuktikan), maka penyebabnya adalah dirinya sendiri... dirinya yang memang menyimpan harapan lain tentang cinta.. tentang nafsu... tentang impian-impian yang dibangun atas dasar keimanan yang rapuh...

Dan sekali lagi.. saya mencurigai pergaulan. Beberapa bulan sebelum kemelut itu datang, sebuah rengekan dilontarkan kepada saya lantaran ia begitu ingin bernasib seperti teman-temannya yang ber-mobil, berkedudukan, dan berstatus terhormat di masyarakat.

Saya ingat betapa ia tidak mampu hidup tanpa saya dahulu... saya ingat betapa ia nekad memutuskan ingin hidup bersama saya dulu... saya ingat betapa ia dengan tulus dan iklas menerima saya apa adanya dulu...

lalu semua berubah... ia bukan perempuan yang saya kenal dulu...

Ketika Anda berubah dan memandang bahwa pasangan Anda sama sekali jauh dari harapan setalah melawati perikahan selama bertahun-tahun.. Anda wajib instrospeksi diri... siapa teman-teman Anda..? Mengapa Anda berubah...?


.. more on Kasus perceraian aneh

Mengapa harus bercerai

Mengapa cinta itu tumbuh di antara kita..
Lalu mengapa itu pergi begitu saja dan menyisakan luka...


Perceraian mungkin menjadi jalan terbaik atau jalan terburuk. Namun tidak ada perceraian yang dianggap sebagai kebaikan. Perceraian adalah suatu yang terburuk terjadi dalam perjalanan cinta, lalu mengapa dianggap jalan terbaik?

Karena ketidak cocokan?
Mungkin... tapi bukankah saat menikah orang sadar bahwa dua orang manusia yang berbeda akan bersatu? Dan tentu sadar bahwa perbedaan akan segera muncul dalam perjalanan perkawinan itu. Bukankah perbedaan itu memang seharusnya ada dan dikelola dengan baik?

Kecuali sebuah kesalah tidak termaafkan lagi...
Kecuali salah satu pihak sudah berubah menjadi sangat jahat dan membahayakan keluarga.. maka perceraian mungkin akan membawa seseorang ke jalan hidup yang lebih baik.

Jika tidak ada kesalah yang begitu berarti, maka perceraian yang terjadi adalah kebodohan mahluk Tuhan yang telah disesatkan oleh iblis yang jahat. Sueer..... saya meyakini itu atas dasar pengalaman pribadi... saya lah salah satu korban perceraian yang tidak didasari alasan yang masuk akal...

Semoga dunia ini masih menyimpan orang-orang yang arif dan bijaksana untuk tidak ikut-ikutan tren perceraian bodoh yang beritanya mengepung kaum ibu-ibu yang menyedihkan.

.. more on Mengapa harus bercerai

Masalah Perselingkuan

Sebuah kata yang yang baru-baru ini menghancurkan kehidupan saya. Kehidupan perkawinan yang semula didasari niat tulus dan suci kini hancur berkeping-keping dan sempat membuat saya gila.

Silahkan berkecamuk dengan pikiran Anda sendiri soal kata selingkuh dan mengapa saya mempostingnya untuk Anda baca. Saya hanya ingin mencurahkan ini sebagai opini dari sisi saya sebagai korban...

Oh ya... sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri. Saya adalah seorang lelaki berusia 30 tahun dan menikah selama 9 tahun. Anda bisa tebak, saya menikah di usia 21 tahun.

Saya menyadari waktu itu saya masih terlalu muda untuk menjalani pernikahan. Tapi saya juga menyadari bahwa kelak saya akan menjadi seorang ayah, harus mencari nafkah dan hidup dalam rumah tangga sebagai pemimpin.

Saya juga menyadari bahwa kelak angin menerpa bangunan rumah tangga. Saya sadar bahwa kelak perbedaan itu muncul dan sedikit mengganggu. Tapi semua itu sudah saya simpan dalam memori untuk mempersiapkan sikap kedewasaan. Benar saja.... semua itu memang muncul dan begitu cepat berlalu, begitu cepat datang kembali.

Semua baik-baik saja seperti yang sudah saya duga. Kecuali yang terahir ini terjadi. Sebuah tuduhan diarahkan kepada saya dan ahirnya berakibat fatal. Bagaimana itu terjadi...

Ini sungguh-sungguh terjadi...

Saya seperti seorang tersangka yang tiba-tiba divonis mati tanpa bukti, saksi, dan penyelesaian yang adil. Bisa Anda bayangkan...
Seseorang dituduh mencuri kemudian langsung diseret ke tiang gantungan tanpa perlu ada saksi yang membenarkan, tanpa bukti yang menguatkan tuduhan.

Saya amat terluka ketika dituduh dan diadili tanpa diberi kesempatan menjelaskan atau menunjukan bukti kebenaran. Satu hal yang paling pahit dalam hidup saya. Perceraian adalah sebuah kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh saya. Dan itu dipaksa harus terjadi.

Saya membantah semua tuduhan, dan si penuduh tidak pernah mampu memberikan bukti, saksi dan kekuatan lain untuk mendukung. Namun keputusan cerai diambilnya secara bulat-bulat.

What's wrong with this...????

Siapa yang sebenarnya selingkuh...???

Sebagai informasi, pembaca...
Saya adalah seorang kepala rumah tangga yang miskin dan jauh dari harapannya. Saya jauh dari impian seorang perempuan yang ingin seperti teman-temannya... punya mobil... punya status... punya segalanya....

Saya hanyalah seorang kepala rumah tangga yang gagal memimpin, atau mungkin gagal memilih orang yang tepat sebagai pendamping hidup.

Saya bersyukur bahwa tidak pernah terjadi kekerasan rumah tangga dalam kehidupan perkawinan saya. Saya bersyukur bahwa perempuan itu bingung mencari materi tepat untuk mengajukan gugatan. Saya bersyukur bahwa saya telah menghabiskan masa muda saya untuk pengorbanan ini. Saya bersyukur bahwa saya telah mampu menjaga kehormatan rumah tangga dengan baik. Saya bersyukur bahwa dia tidak akan pernah mampu menemukan bukti perselingkuhan.

Lalu seorang perempuan ngotot minta cerai dengan menuduh dan memfitnah suami tanpa mampu menunjukan bukti-bukti dan saksi, lalu apa yang sebenarnya terjadi...

Saya tidak pernah mengerti dengan tuntutan cerai yang satu ini.

Apakah Anda mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada saya.. atau pada dirinya..??

Saya hanya ingin membagi sedikit pemikiran.
Mengapa ibu-ibu rumah tangga jaman sekarang senang sekali dengan topik perselingkuhan, tontonan info-teinment mengenai gosip perselingkuhan, berita tentang perselingkuhan.

Percaya tidak percaya.... semua perempuan takut suaminya selingkuh namun dirinya memiliki potensi yang sama besar untuk selingkuh.

Inilah kenyataan yang sedang saya bicarakan...

Seorang lelaki yang doyan sekali main perempuan, istrinya begitu setia dan percaya. Sementara seorang lelaki yang menjaga kehormatan mati-matian, justru dituduh selingkuh dan parahnya, sang istri minta cerai tanpa alasan yang jelas.

lalu...

Apakah kaum perempuan akan tetap merasa bahwa mereka mahluk paling setia..?
Apakah perselingkuhan akan terjadi jika setiap kaum hawa mampu menjaga kehormatan sebagai istri..??
Dengan siapa lelaki akan selingkuh jika setiap kaum perempuan itu benar-benar setia..??

Saya ingat waktu pengajian di suatu tempat. Pak ustad menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, bahwa suatu negeri akan kokoh jika kaum perempuannya kokoh, namun rusaklah suatu negeri jika kaum perempuannya pun rusak...

Entahlah .... saya hanyalah korban... saya tidak mengerti dengan semua tuntuan ini dan hanya mengungu apa yang akan terjadi nanti....

.. more on Masalah Perselingkuan